ALAMA'
Ana Rodliyah
18.09
0
Oleh:
Elma Arina Shofiana
Guru
merupakan sosok terpenting dalam kehidupan manusia, dengan keberadaannya
seseorang mampu memahami bermacam-macam cakrawala ilmu. Dalam kacamata Islam
kedudukan seorang guru sangatlah terhormat karena guru dipandang memiliki
wawasan yang luas serta budi pekerti
yang baik, tidak heran bila masyarakat Jawa menjuluki gurudengan sebutan“digugu
lan ditiru”. Kalimat digugu memiliki arti bahwa seorang guru harus
“diikuti” baik diikuti nasehat, perintah atau larangannya dan kata ditiru
memiliki arti seorang murid diharapkan mampu meniru kepribadian sosok guru yang
sesuai dengan koredor norma.
Besarnya peranan guru menjadikan
penghargaan tersendiri bagi para guru karena guru berpengaruh besar terhadap perubahan
dunia. Dengan demikian keberadaan guru sangatlah dibutuhkan, terutama guruinspiratif
karena guru semacam ini tidak hanya sebatas memberikan materi(guru kurikulum)
dan meninggalkan kesan, tetapi mampu
memengaruhi, mengubah kehidupan siswa, megembangkan potensi, memahami
karakteristik, dan kemampuan siswa yang tangguh dan siap menghadapi aneka
tantangan dan perubahan zaman.
Guru inspiratif memiliki keunikan tersendiri yang
membedakan dengan guru lain,kekreatifannya saat mengajar menjadikan siswa
mengidolakannya dan membekaskan kesan sepanjang hidupdibenak peserta didik. Guru
seperti ini tidak kehabisan ide mentrasfer ilmu dengan suasana yang
menyenangkan sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa, sering kita
jumpai murid yang membenci pelajaran Fisika, ia beranggapan bahwa Fisika itu
sangat sulit, dibutuhkan pemahaman yang mendalam dan rumus-rumus yang
membingungkan, bahkan seorang murid yang seperti ini jika mendengar kata Fisika
seakan-akan alergi, kepalanya dihantui dengan perasaan “aku tidak bisa, Fisika
sangat sulit dan menakutkan”. Hal ini bisa jadi seorang guru tidak mampu
menyampaikan materi Fisika dengan baik, berbeda lagi jika materi Fisika
disampaikan dengan enak, tidak membosankan dan menyenangkan hasilnya para
siswa- mampu memahami materi dan ingin
mempelajarinya secara mendalam.
Jika
dilihat secara real, guru inspiratif lebih sukses dalam mengajar dibandingkan
guru kurikulum karena guru inspiratif tidak hanya memberikan materi tapi
memahami betul karakteristik peserta didik, ia mampu menyelami dunia murid dan
peka terhadap spikologi anak. Lain dengan guru kurikulum, guru yang sebatas
memberikan materi tanpa mau tahu perkembangan yang dialami peserta didik.
Oleh
karena itu, seseorang yang telah memilih guru sebagai profesi, seharusnya
membangun komitmen pribadi untuk melaksanakan segala tugas dan kewajibannya
sebagai guru dengan baik.
JLJ5J
Tidak ada komentar