Imam Qaffal Tukang Kunci yang Alim
alawysyihab
01.50
0
oleh : DR. KH. Abdul Ghofur Maimoen
Setelah Imam Syafi'i wafat tahun 204 H, murid-muridnya mulai
menyebarkan fikih Sang Imam ke pelbagai penjuru. Sejatinya, mereka tidak hanya
sekedar menyebarkan, akan tetapi juga mengembangkan dan bahkan melakukan
ijtihad-ijtihad yang mandiri. Aktifitas penyebaran dan pengembangan ini
melahirkan dua model, Model Iraq dan model Khurasan. Model Iraq dipimpin oleh
Abu Hamid al-Ashfirayini dan Model Khurasan dipimpin oleh al-Qaffal as-Shaghir.
Kedua model telah melahirkan ulama-ulama besar dalam tradisi Madzhab
Syafi'iyah, hingga kemudian datang era Imam Rafi'i dan Imam Nawawi yang
menyatukan kedua model tersebut.
Sungguh menarik meneladani kisah al-Qaffal
as-Shaghir --pendiri model Khurasan-- dalam memulai mencari ilmu. Imam adz-Dzahabi
dalam Siyaru A'laam An-Nubala' bahkan meletakkannya sebagai entri dalam
mendalami kehidupan beliau. Al-Qaffal arti persisnya adalah ahli pembuatan
gembok dan kunci. Nisbah ini melekat pada diri beliau karena profesi belau
memang membuat gembok dan kunci. Bahkan ia terkenal sebagai ahlinya. Pada suatu
hari, dia membuat gembok berikut kuncinya super kecil seberat 1/4 daniq (1
daniq: kira-kira 0,496 gram), namun tidak terkenal seperti pembuat gembok
sebelumnya yang membuat gembok seberat 1 daniq. Sahabat karibnya lalu memberi
nasihat kepadanya: "Jika ingin dikenang sepanjang masa, maka lakukan itu
dengan ilmu. Jangan dengan mencipta gembok!" Rupanya nasihat karibnya ini
mengena di hatinya. Ia lalu berfikir tentang dirinya yang "hanya"
sekedar mencipta gembok. "Otak saya sebetulnya sangat cemerlang. Membikin
gembok super kecil saja bisa. Jika kecerdasan dan waktu saya pergunakan dengan
sungguh-sungguh dalam mencari ilmu, pasti saya akan menjadi alim-ulama."
Umur beliau saat itu telah berkepala tiga, sebagian riwayat bahkan menyebut
angka empat. Tapi itu sama sekali tak menghalanginya untuk memulai. Ia belajar
dan belajar hingga menjadi pimpinan ulama Syafi'iyah Khurasan. Gurunya adalah
Imam Abu Zaid al Marwazi. Ia wafat dalam umur 90 tahun pada tahun 417 H di
Sijistan. Pada telapak tangannya terdapat goresan-goresan bekas kerjanya
sebagai pembuat gembok, dan sebelah matanya rabun akibat terlalu banyak membaca
dan menulis. Nama asli dari al Qaffal ini adalah Abdullah Ibn Ahmad Ibn
Abdullah. Setelah terbuka hatinya untuk mendalami ilmu, al Qaffal sering
melontarkan ide-ide cemerlang dalam memajukan madzhab Syafii. Pemikirannya
mengalahkan ulama dizamannya karena pemikirannya sangat baru dan original.
Tidak ada komentar