Select Menu
Select Menu

Favourite

Artikel

Opini

Tokoh

Cerpen

Humor

Tips

Seni Budaya

Gallery

» » » Lukisan Napoleon


alawysyihab 16.01 0



Lukisan Napoleon
Oleh :  Laila Azzahra
 
Ousmane Schelka, seorang pelukis di Marseilles, amat kagum kepada Napoleon Bonaparte. Jika tidak sedang membuat pesanan lukisan, ia dengan senang hati akan menggoreskan kuasnya pada kanvas dan menggambar Napoleon untuk memenuhi kepuasan batinnya sendiri. Tidak hanya itu, ia juga akan menulis sajak tentang Napoleon dan membacanya di Balkon.
Ousmane Schelka adalah seorang muslim. Ayahnya orang Maroko sedang ibunya orang prancis asli. Istrinya sudah meninggal dan meninggalkan seorang anak laki-laki yang amat disayanginya. Anak laki-lakinya itu bernama Naceri Schelka. Naceri saaat ini masih duduk di bangku sekolah dasar. Tampaknya ia mewarisi bakat ayahya. Terbukti lukisan-lukisan yang dibuat olehnya sudah nampak indah dan menawan.
Suatu hari Ousamen mendapat rezeki yang luar biasabanyak, sehingga ia dapat membelisalah satu bangunan di pusat kota yang rencananya akan di pakai sebagai galeri. Ousmane berpikir akan membuat pameran di galeri tersebut. Namun tidak seperti biasanya, ia ingin membuat lukisan langsung di tembok, tidak di kavas. Maka, ia lukis tembok-tembok tersebut sesuai dengan bayangan dan imajinya.
Semua tembok telah hampir ia lukis, kecuali dua sisi yang masih kosong. Ia berencana mendedikasikan sisi gtersebut untuk Napoleon, sang pemimpin pujaan. Belum juga ia menggambar ke dua sisi tersebut, Naceri meminta kepadanya untuk di beri kesempatan melukis di salah satu tembok. Akhirnya Ousmane berbagi tembok dengan anaknya.
Seminggu kemudian, lukisan mereka selesai. Hampir bebarengan, hanya terpaut sekitar satu jam. Ousmane kemudian mengamati lukisan yang telah dibuatnya. Ia benar-benar mengagumi hasil karyanya. Napoleon di lukisan Ousmane tempak sangat berwibawa. Ia tempak lebih agung dan tampan. Ousmane lalu beralih ke sisi tembok sebelah, ia ingin melihat hasil karya dari putra tercintanya.
Ternyata apa yang di lukis Naceri? Naceri ternyata melukis kaligrafi bertuliskan Allah dalam khat kufi yang luar biasa indah dan megah. Proporsi warna yang digunakannya tampak sangat mencengangkan mata. Garis-garis yang ditorehkannya tampak seddikit tegas namun terkesan lembut dan menghangatkan. Melihat lukisan sang anak Ousmane berdecak kagum. Namun, ia kurang suka lukisan itu terpampang di galerinya. Apa kata orang-orang nanti jika ada mengetahui kaligrafi Allah di galerinya? Ia mungkin akan di cap sebagai seorang pelukis fundamentalis atau mungkin seniman religius. Hal ini mungkin akan membuat penghasilannya turun atau mungkin ia kan dijauhi oleh kolega-koleganya.
Ousmane kemudian meminta Naceri utnuk menghapus atau mengganti kaligrafi tersebut, namun sang putra menolak. Naceri berkata, “ Ayah tidak adil. Ayah dengan bebasnya melukis sang raja Napoleon tapi kenapa aku tidak boleh melukis nama Sang Raja Semesta? Ayah tidak takut orang-orang meninggalkan ayah karena melukis Napoleon, tapi kenapa ayah takut akan ditinggalkan oleh para kolega karena kaligrafi ini? Ayah juga takut kehilangan masa depan atau uang ayah karena kaligrafi ini. Ayah tidak adil!! Padahal ayah tahu belaka, bahwa Napoleon, seberapa hebatpun dia, dia tidak akan dapat menanggung atau menolong ayah. Dia pasti punya kelemahan. Coba bandingkan dengan Allah. Ia pasti dapat menanggung ayah, bukan hanya di dunia, bahkan sampai tembus ke akhirat. Ia tidak mempunyai kelemahan. Apakah jika ayah menjaga asma Allah akan menjadi rugi karenanya?.
Mendengar uraian sang anak yang begitu bersemangat Ousname terdiam. Tak ia sangka anaknya akan berkata demikian. Begitu dalam dan luar biasanya ucapan itu sehingga sampai membuat semua bulu kuduknya merinding. Ia takjub. Ia jatuh dan meleleh. Perlahan tapi pasti, dengan tanpa di sadarinya, tubuhnya melorot dan bersujud begitu saja di ubin galeri. Allahu Akbar!!

Pesan
Sering kita memuliakan pemimpin atau orang yang kita hormati sampai tahapan yang sangat tinggi. Sesungguhnya, Tuhanlah yang harus kita letakkan di tempat tertinggi untuk tiap bentuk penghormatan.
                                                ###
                                                                                              
                                                                                               

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply