Pentingnya Memahami Ajaran Islam
alawysyihab
17.46
0
Pentingnya Memahami Ajaran
Islam
oleh: Joko Supriyanto
Ketika
berbicara mengenai pendidikan, maka kita tidak bisa terlepas dari suatu bagian
penting yang ada di dalamnya, yaitu manusia. Manusia adalah makhluk Allah yang
paling sempurna penciptaannya, ia diberi nikmat akal, nafsu, dan agama.
Mengenai agama atau yang biasa dierat kaitkan dengan kepercayaan terhadap Sang
Penguasa (Tuhan), dalam kehidupan manusia, tentunya seluruh manusia juga
mempunyai Tuhan, karena mereka pasti membutuhkanNya. Tuhan atau yang biasa dikenal Allah dalam kalangan kita
sebagai orang Islam, adalah Dzat yang selalu bisa dibuat pegangan ketika
seseorang sedang mengalami keterpurukan, kesedihan dan keputus asaan.
Islam sendiri sebagai agama ia juga memiliki norma-norma
tertentu dan juga mempunyai beberapa sumber ajaran yang bisa dipertangung
jawabkan. Adapun sumber ajaran Islam yaitu : al-Qur'an, al-Hadis, dan Ijtihad Ulama’.
Berbicara masalah agama, tidak terlepas dari kebutuhan
kita sebagai hamba Allah yaitu senantiasa menyerahkan diri dan bertawakal terhadap
kehendak Allah Subḥānahu wa Ta’ālā. Ini menunjukkan bahwa
manusia tidak dapat melepaskan diri dari agama karena Allah telah menciptakannya sedemikian rupa. Sehingga agama merupakan kebutuhan
hidup manusia itu sendiri.
v
Hakikat dan Fungsi Ajaran Islam
Ketika manusia mengmani adanya Tuhan, maka dia
berusaha untuk bisa
berhubungan denganNya,
sehingga dia berusahamembersihkan hatinya, menyucikan jiwanya. Dia berusaha
membentuk sikap patuh dan taat serta menimbulkan
sikap dan perasaan mengagungkan Tuhan. Karena pada dasarnya, inti ajaran agama Islam adalah “Tauhid” dan seluruh ajarannya mencerminkan ketauhidan serta tidak menyekutukan Allah.
Berbicara masalah agama, tidak terlepas juga dari masalah
kehidupan manusia itu sendiri. Maka dari itu agama juga memiliki fungsi-fungsi
tertentu. Sebagaimana yang dikemukakan oleh para ahli, semisal al-Maraghi, beliau berpendapat, bahwa agama itu bertujuan untuk :
Ø
Mensucikan jiwa dan membebaskan akal dari kepercayaan
sinkritisme terhadap kekuatan ghaib yang dimiliki makhluk dalam menguasai alam
agar makhluk atau selainnya tunduk dan patuh kepadanya.
Ø Memperbaiki
sikap bathin (qalb) atas dasar tujuan yang baik, agar dalam melakukan semua perbuatan dilandasi dengan niat
yang ikhlas untuk Allah dan untuk manusia. (Lihat, al-Maraghi,jilid
I, h. 118)
v
Ciri-Ciri Ajaran Islam
Ajaran
agama Islam memiliki beberapa ciri, di antaranya sebagai
berikut:
- Sesuai dengan fitrah hidup manusia, artinya (1) ajaran agama Islam mengandung petunjuk yang sesuai dengan sifat dasar manusia, baik dari aspek keyakinan, perasaan, maupun pemikiran, (2) sesuai dengan kebutuhan hidup manusia, (3) memberikan manfaat tanpa menimbulkan komplikasi, dan (4) menempatkan manusia dalam posisi yang benar.
فَأَقِمْ
وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا
لا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ
النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
Maka
hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan
pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui, (QS. ar-Rum/30:30).
- Kebenarannya mutlak. Kebenaran itu dapat dipahami karena ajaran Islam berasal dari Allah Yang Maha Benar, dan dapat pula dipahami melalui bukti-bukti materiil, serta bukti riilnya. Karena itu Allah mengingatkan agar manusia tidak meragukan kebenarannya.
الْحَقُّ
مِنْ رَبِّكَ فَلا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
Kebenaran
itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang
yang ragu. (QS. al-Baqarah/2:147).
- Fleksibel dan ringan, artinya ajaran Islam memperhatikan dan menghargai kondisi masing-masing individu dalam menjalankan aturannya, dan tidak memaksakan orang Islam untuk melakukan suatu perbuatan di luar batas kemampuannya.
لا
يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا
Allah
tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (QS. al-Baqarah/2:286).
Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa inti
ajaran Islam adalah ketauhidan. Bermula dari ketauhidan itulah kemudian ada
sikap untuk melanjutkan dengan melakukan perintah yang ditetapkan dan menjauhi
yang dilarang. Jika seseorang telah melakukan hal tersebut, maka ia akan dapat
mencapai tujuan dari ajaran Islam, wal hasil ia akan mendapatkan
ketenangan dan kebahagiaan dalam hidupnya. Dalam menjalankan syari’at Islam,
Islam juga tidak mempersulit seseorang, karena ajaran-ajarannya itu mudah dan
menyesuaikan keadaan manusianya dan tidak memaksa. Selain itu ajarannya yang
banyak termuat dalam al-Qur’an dan al-Hadis juga sudah disesuaikan dengan
fithrah manusia dan juga sudah terbukti kebenarannya.
Tidak ada komentar