Select Menu
Select Menu

Favourite

Artikel

Opini

Tokoh

Cerpen

Humor

Tips

Seni Budaya

Gallery

» » “Police my lovely....”


Unknown 15.28 0

Police my lovely....”

Raja siang telah menampakkan dirinya, seperti sang tonggak yang sudah berdiri tegak menantang matahari yang memancarkan sinar panasnya.  Hawa panas yang sangat menyengat kulit manusia bahkan makhluk hidup yang lain di  kota Surabaya yang biasa dikenal sebagai kota Pahlawan.“.......mati loe, jangan harap loe bisa lolos dari gue ” seru Yudha.
Terdengar dengan keras suara seorang pelajar SMA yang sedang saling pukul dengan siswa SMA dari sekolah lain karena adanya tawuran siang itu, entah apa penyebab tawuran antar sekolah itu terjadi. Dengan pukulan yang keras Rio membalas pukulan Yudha sembari berteriak   ngaco, rumah sakit nunggu loe bro.......” , dan siswa yang lain saling pukul bertubi-tubi dan melempar benda-benda tajam sampai merusak  sebagaian fasilitas serta kendaraan umum yang ada di sekitar tempat tersebut.
Kejadian itu berlangsung sampai berjam-jam, hingga menggangu kenyamanan publik. Tidak satu atau dua orang yang mengerutu dengan adanya kejadian tesebut. Sampai akhirnya “ TIN.....TIN....TIN......” serta  bunyi sirine dari mobil polisi mendekat menuju TKP.
Walaupun mereka tidak takut antar siswa satu dengan yang lainnya dalam tawuran yang terjadi, tapi polisi merupakan suatu momok yang sangat mengerikan bagi mereka. Karena hukum yang akan berbicara jika mereka sampai tertangkap, naasnya....apa yang mereka takutkan pun terjadi, ketua dari masing-masing kelompok itu pun tertangkap yaitu Yudha dan Rio, sedangkan siswa-siswa  lain yang terlibat lari tunggang langgang meninggalkan tempat tersebut.
Setelah keduanya digiring ke kantor polisi kemudian di interogasi satu per satu, banyak pertanyaaan yang dilontarkan oleh pihak kepolisian.....”kenapa kalian tawuran , apa penyebabnya ?” gertak salah satu polisi yang bertugas saat itu. Yudha dan Rio diam membisu tidak satu pun kata yang keluar dari mulut mereka. Tiba-tiba Yudha merengek dan minta ampun
”ampun-ampun pak , saya tidak akan mengulanginya lagi ”
“apa kalian pikir kami akan percaya dengan apa yang kalian katakan ....”
seru polisi.

            Tiba-tiba datang seorang bidadari cantik berseragam polisi dengan rok pendek selutut serta mahkota polisi yang menghiasi kepala  mendatangi keduanya
“apa kalian ingin masuk ke penjara atau ikut dengan saya dengan konsekuensi yang akan saya berikan ?”
Dengan PD Yudha berdiri“perkenalkan saya si cakep  Yudha  , kalau saya tentu akan ikut sama miss polwan yang cantik ini donk... ”
“cakep ??? PD banget loe, masih cakepan gue kemana-mana kali , iya ngga’ miss...” jawab Rio dengan tegas. 


Tanpa pikir panjang keduanya langsung mengikuti polwan itu menuju suatu tempat dan meninggalkan polisi yang menginterogasi mereka. Alangkah terkejutnya Yudha dan Rio , ternyata tempat yang dituju merupakan makam Pahlawan.
“tugas kalian, bersihkan makam-makam yang ada disini dari daun-daun kering sampai bersih...semuanya ! ” perintah polwan tersebut.
“GILA...” seru Yudha dan Rio.
ngga’ salah miss , makam disini kan ngga’ cuma satu , tapi banyak  kata Rio.
“ya silahkan kalian pilih , bersihkan makam selama  seminggu atau .........” belum selesai bicara polwan itu , rio memotongnya .....“atau apa miss ?”
“atau sidang dan masuk penjara !”
seru polwan itu sembari memegang tongkat polisi di tangannya.
“ach....banyak ngomong loe Ri , bersihin aja  ngga’ usah banyak nanya !!! ” tegas Yudha,
akhirnya keduanya memilih membersihkan makam selama seminggu  dan melaksanakan perintah polwan tersebut.
            Kemudian pada hari terakhir mereka diperintahkan melakukan penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih yang berkibar tepat di depan kantor kepolisian dan mengucapakan sumpah pemuda  sebanyak 10 kali, karena hari itu bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda yaitu tanggal 28 Oktober :
“1. KAMI PUTRA PUTRI INDONESIA MENGAKU BERTUMPAH DARAH SATU  TUMPAH DARAH INDONESIA.
  2. KAMI PUTRA PUTRI INDONESIA MENGAKU BERBANGSA SATU BANGSA INDONESIA.
  3. KAMI PUTRA PUTRI INDONESIA MENGAKU BERBAHASA SATU BAHASA INDONESIA.”
             Ikrar Sumpah Pemuda itu merupakan masa akhir dari hukuman mereka. Akhirnya mereka terbebas dari semua kesalahan  yang mereka perbuat dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Namun sebelum mereka meninggalkan tempat kenangan yang indah itu, ternyata Yudha mengirimkan secarik surat kepada sang bidadari cantik yang berprofesi sebagai polwan tersebut, sembari tersenyum polwan tersebut membacanya,  isi dari surat itu adalah :
P-Police my lovely
A-Aku datang untuk menembakmu
N-Nyanyikan senandung cinta dijiwamu
C-Cinta yang mampu menggetarkan hatimu
A-Arahkan cintamu kerelung jiwaku
S-Sergap aku dengan kasihmu
I-Iriskan jiwaku dengan senyummu
L-Lumpuhkan aku dengan pistolmu
A-Aku mohon terimalah aku...............
“Police my lovely....” - LPM garda pena


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
This is the last post.

Tidak ada komentar

Leave a Reply